Geothermal Intellectual Competition

Hello Green Energy Enthusiast!
ㅤㅤ
Bersiaplah untuk bergabung dalam perhelatan kompetisi seputar panasbumi pertama bagi pelajar & mahasiswa se-Indonesia.
ㅤㅤ
Asosiasi Panasbumi Indonesia (INAGA- API) Seksi Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta menghadirkan rangkaian acara GFEST 2017 bagi kalian yang memiliki semangat dalam memajukan ilmu pengetahuan di bidang energi terbarukan khususnya panasbumi.
ㅤㅤ
Kompetisi yang akan diadakan adalah:
🔰 Paper Competition
🔰 Smart Competition
🔰 Essay Competition
ㅤㅤ
Mari bergabung dan berpartisipasi dalam perhelatan GFEST 2017!
ㅤㅤ
Catat tanggalnya! 7-21 Oktober 2017!
ㅤㅤ
So, siapkan dirimu dan daftar segera! Info lebih lanjut klik bit.ly/GFestinvitation
ㅤㅤ
ㅤㅤ
Contact person:
Line:
📮 arifinw_ (Wicak)
📮 Intansulistiyani97 (Intan)
ㅤㅤ
Phone:
📞 085943646454 (Wicak)
📞 0895341868998 (Ferdiastama)



Pejuang Geologi Ditembak Mati di Lereng Merapi

Arie Frederik Lasut

Tak banyak yang bisa menjadi seperti Arie Frederik Lasut. Ia dikenal sebagai sosok muda yang sangat berbakat dalam bidang geologi dan pertambangan. Belanda berkali-kali merayunya agar bersedia bekerjasama mengeksplorasi perut bumi Indonesia yang memang kaya-raya. Namun, Lasut pantang terhasut. Ia selalu menolak ajakan tersebut.

Lasut bukan hanya ahli geologi, tapi juga seorang yang sangat setia terhadap tanah airnya. Ia sebenarnya mau-mau saja membantu Belanda jika hal itu juga diminta oleh pemerintah RI. Tapi, jika harus menggadaikan nasionalisme hanya demi kepentingan diri sendiri, Lasut tidak sudi.

"Kalau pemerintah Republik lndonesia memerintahkan saya untuk bekerjasama dengan tuan-tuan dari Belanda, maka saya akan mematuhinya demi pemerintah dan rakyat lndonesia,” begitu ucap Lasut suatu kali (Umasih, Sejarah Pemikiran Indonesia Sampai dengan Tahun 1945, 2006:61).

Namun, Indonesia yang baru saja merdeka saat itu tentu saja tidak ingin jatuh ke dalam cengkeraman Belanda lagi. Baru sesaat rakyat Indonesia menghirup udara kemerdekaan, Belanda dengan topeng barunya, NICA, keburu datang. Lasut pun ikut berjuang meskipun pada akhirnya ia harus mati muda lantaran menampik kehendak Belanda.

Cerdasnya Anak Minahasa

Arie Frederik Lasut adalah putra asli Minahasa, Sulawesi Utara. Lahir pada 6 Juli 1918, ia adalah anak sulung dari 8 bersaudara. Lasut dikenal cerdas sejak kecil. Setamat sekolah dasar di Hollands Inlandsche School (HIS) Tondano sebagai juara kelas, ia memperoleh beasiswa ke Hollands Inlandsche Kweekschool (HIK), sekolah pendidikan guru di Ambon, Maluku.

Prestasi Lasut terus berlanjut. Tahun 1933, ia lulus sebagai salah satu siswa terbaik dan terpilih meneruskan studi ke HIK Bandung (Sejarah Pendidikan Daerah Maluku, 1980:6). Di masa remaja yang baru memasuki usia 15 tahun itu, Lasut sudah merantau ke Pulau Jawa yang jauh dari kampung halamannya di utara Sulawesi.


Belum lama sekolah di Bandung, minat Lasut untuk menjadi guru rupanya mengendur. Profesi mulia itu ternyata bukan cita-citanya. Lasut menempuh pendidikan di sekolah guru hanya untuk menyenangkan kedua orang-tuanya, terutama sang ayah yang memang seorang guru sekolah dasar.
Lasut justru mulai tertarik berkecimpung di ranah pergerakan berkat pergaulannya yang semakin luas di Kota Kembang. Banyak siswa HIK Bandung yang terpengaruh dalam pergerakan nasional, Lasut termasuk salah satunya (Mardanas Safwan, Arie Frederik Lasut, 1982:23).

Bersusah-payah Demi Kuliah

Atas dasar lasut akhirnya meninggalkan Bandung dan migran ke Batavia (Jakarta). Di kota yang merupakan centrum Gerakan Nasional, Lasut memutuskan untuk melanjutkan studinya yang telah terputus di Bandung. Namun, bukan di sekolah guru, ia memilih untuk memasuki sekolah menengah negeri, Algemeene Middelbare School (AMS) dan lulus pada tahun 1937.

Lasut tertarik dengan bidang kedoktran kala itu. Dia juga mendaftar dan diterima sebagai mahasiswa di Geneeskundige Hoogeschool Te Batavia. Ini adalah Cikal dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Sayangnya, lasut gagal menyelesaikan perguruan tinggi karena kesulitan dana (album Pahlawan Bangsa, 1983: 60).

Untuk bertahan dan menjaga harapan untuk melanjutkan perguruan tinggi lagi, Lasut mencari pekerjaan. Untungnya, dia diterima untuk bekerja di Departemen Van Ekonomische Zaken atau Departemen Urusan Ekonomi Hindia Kolonial Belanda.

Pada tahun 1938, Lasut kembali mencoba peruntungannya di bangku kuliah. Dia kembali ke kota bunga untuk belajar di Techniche Hoogeschool Te Bandung atau yang sekarang The Bandung Institute of Technology (ITB). Namun, masalah yang sama memukulnya. Sekali lagi, kondisi keuangannya memburuk dan memaksanya untuk keluar dari kesekian kalinya.

Lasut tidak pernah menyerah. Berbekal bakat, kecerdasan, dan ilmu pengetahuan yang telah ia peroleh dari Techniche Hoogeschool Te Bandung, ia berhasil mendapatkan beasiswa dari Dienst van den Mijnbouw atau Kantor Pertambangan. Bahkan, Lasut kemudian ditunjuk sebagai asisten geologi.

Pakar Tambang dan Geologi

Ketika Jepang menyerbu Indonesia pada tahun 1942 yang membuat Belanda harus meninggalkan Indonesia, Lasut juga mengangkat senjata untuk menghadapi serangan itu, termasuk dalam pertempuran di Ciater, dekat Subang, Jawa Barat (Pranadipa Mahawira, cinta pahlawan nasional Indonesia 2013: 112). Lasut ditangkap dan ditahan oleh Jepang dalam peristiwa ini.

Jepang akhirnya benar-benar menduduki Indonesia, mengambil alih pengaruh yang telah dikendalikan oleh Belanda. Lasut sendiri kemudian dilepaskan, bahkan dipekerjakan di Chorisitsu Chosayo (layanan geologi) yang didirikan oleh pemerintah militer Jepang di Bandung. Rupanya Jepang tahu bahwa Lasut adalah pria muda yang sangat baik dalam hal penambangan.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, lembaga pemerintah yang awalnya dimiliki oleh Jepang diambil alih sesuai dengan instruksi Presiden Sukarno. LASUT juga mendirikan Kantor Pertambangan dan Geologi Pertama Republik Indonesia (A. K. Bowden, et.al., Tengara dalam foraminiferal Mikropalaeontologi: Sejarah dan Pengembangan, 2013: 196). Bahkan, dia kemudian ditunjuk sebagai kepala kantor.

Namun, Lembaga Kepemimpinan Lasut harus bergerak dengan kembalinya kolonial lama ke Indonesia yang memicu berbagai front pertempuran. Dari Bandung, layanan pertambangan dan geologi dipindahkan ke Tasikmalaya, kemudian beringsut lagi ke Magelang, dan akhirnya ditempatkan di Yogyakarta yang pada waktu itu menjadi ibu kota Republik Indonesia.



Pahlawan Pembela Kemerdekaan

Lassut juga berpartisipasi dalam revolusi fisik. Ini telah menjadi bagian dari kegiatan independensi dengan membentuk layanan rakyat Indonesia Sulawesi atau Kris (kata Julinar, Triana Wulandari, dan Sri Sutjiningh, National Heroes Encyclopedia, 1995: 66). Selain itu, ia juga menjadi anggota Komite Nasional Nasional Indonesia (HNIP).

Selain ingin bisa menjadi lagi di Indonesia, Belanda juga ingin menyeret sumber daya alam di kepulauan yang memang berlimpah. Karena itu, Belanda membujuk lassu untuk bekerja bersama. Belanda benar-benar memahami bahwa lasut adalah orang yang benar-benar memahami rahasia isi nilai besar tanah Indonesia.

Lassut selalu menentang penawaran itu dengan baik meskipun aktivitas berbagai fasilitas, kenyamanan, uang. Sebaliknya, ia dan Kris bahkan lebih gigih dalam perjuangan untuk mengusir Belanda Indonesia. Tidak hanya itu, lasut juga memanaskan Belanda, ia bermanuver dengan berkolaborasi dengan investor lain untuk mengelola sumber daya alam Indonesia.

Tindakan laser ini mau tidak mau membuat Belanda Pitam. Pagi-pagi pada 7 Mei 1949, beberapa tentara Belanda khusus menculik lasut yang, pada saat itu, Domicila di Yogyakarta. Dia kemudian dibawa ke PAKEM, Sleman. Di suatu tempat tidak jauh dari Gunung Merapi, Lasut telah ditembak jatuh.

Kehidupan lasut terungkap ketika dia hanyalah kepala tiga kepala. Peristiwa tragis terjadi kurang dari setahun sebelum Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia melalui konferensi meja bundar. Pada tanggal 20 Mei 1969, pemerintah memberikan Arie Frederik Lasut dengan gelar pahlawan pembela kemerdekaan.

source : today.line.me

OGIP 2018


[ OGIP 2018 ]
Hello future engineers !
Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta is BACK with one of its biggest International annual events, Oil and Gas Intellectual Parade.

Last year we had so much enjoyment at OGIP 2017. Now we are bringing back this event to you with greater atmosphere and better arrangement.
This year's event will be held from December 2017 to January 2018.

So prepare yourself and stay tuned, for OGIP 2018 WILL BE COMING SOON !!!

#OGIP2018
#MenggemaDiUdara

IG : @hmtm.upnyk @ogip2018


Separator Berdasarkan Bentuk Dan Pemisahannya

www.pacificproeng.com

Jenis-jenis separator pada setiap pabrik maupun kilang memiliki bentuk dan cara pemisahan yang berbeda-beda. Sehingga, kali ini penulis akan mengulas salah satu peralatan di kilang minyak ini. Tentu anda pernah mendengar nama alat tersebut, namun sebagian dari anda mungkin belum tahu mengenai fungsinya, dan bagaimana cara kerjanya. Di bawah ini adalah penjelasan mengenai fungsi separator dan cara kerjanya.

Artikel pengetahuan tentang jenis-jenis separator dan metode-metode pemisahannya

Penggolongan Separator Berdasarkan Bentuk dan Cara Kerjanya

Separator adalah suatu alat berbentuk tabung dan memiliki tekanan yang berfungsi untuk memisahkan dua jenis zat (air dan minyak) atau tiga jenis zat (air, minyak dan gas) yang memiliki densitas yang berbeda. Dalam penggunaannya, separator umumnya digunakan untuk memisahkan minyak dan air sebelum dibuang ke lingkungan sekitar, tujuannya supaya tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Selain itu, penggunaan separator pada pabrik terutama kilang bertujuan menghasilkan liquid atau fraksi tertentu, contohnya saja untuk menghilangkan air yang terlarut pada minyak mentah.

Metode pemisahan masing-masing jenis separator sebenarnya berbeda-beda, adapun masing-masing metode pemisahan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
  • Metode penurunan tekanan.
  • Metode turbulensi aliran atau perubahan arah aliran.
  • Metode grafiti sentrik.
  • Metode pemisahan dengan cara pemecahan fluida.

3 Jenis Separator Berdasarkan Bentuknya

Dalam setiap industri, separator digolongkan dalam 3 jenis sesuai dengan bentuk, posisi dan jenis fluida yang dipisahkan. Walaupun separator memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memisahkan substansi dari dalam suatu larutan, tetapi terdapat hal-hal lain yang membuatnya digolongkan dalam berbagai jenis, terutama dari segi bentuk fisiknya. Berikut ini adalah 3 jenis separator yang banyak digunakan, yaitu:

1. Separator Vertikal (Tegak)

Jenis dari separator ini biasanya digunakan untuk memisahkan fluida produksi yang memiliki GLR (Gas Oil Ratio) rendah dengan kandungan padatan yang tinggi. Separator jenis ini mudah untuk dibersihkan serta memiliki kapasitas penampungan cairan yang besar.

Kelebihan dan kekurangan: Kelebihan separator vertikal yaitu pengontrolan cairan yang terbilang sangat mudah dan dapat menampung pasir dengan jumlah besar, mudah untuk dibersihkan dan kecil kemungkinan akan adanya penguapan cairan. Sedangkan kekuranganya yakni, memiliki harga yang mahal, susah dalam proses pengiriman, membutuhkan diameter yang lebih besar untuk jenis gas tertentu.

2. Separator Datar (Horizontal Separator)

Jenis separator ini sangat efektif untuk memisahkan fluida yang memiliki GLR tinggi serta mengandung busa. Separator horisontal sendiri masih digolongkan dalam dua jenis, yaitu type single tube horizontal separator dan double tube horizontal separator.

Kelebihan dan kekurangan: kelebihan dari separator horisontal yaitu lebih murah jika dibandingkan dengan separator vertikal, lebih mudah ditransoptasikan, cocok untuk cairan berbusa (foaming), lebih efisien untuk mengolah gas. Sedangkan kekurangannya ialah memiliki sistem control valve (katup) yang lebih rumit, susah untu dibersihkan (dari larutan lumpur, parafin dan pasir), memiliki ukuran kecil sehingga hanya dapat digunakan untuk pemisahan dengan volume yang kecil.

3. Separator Bulat (Spherical Separator)

Jenis separator ini memiliki kapasitas gas dan pemisahan yang terbatas, sehingga umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang memiliki GLR kecil hingga sedang. Bentuknya yang bulat membuatnya dapat beroperasi pada tekanan tinggi.

Kelebihan dan Kekurangan: Kelebihan dari separator bulat ialah memiliki harga yang paling murah jika dibandingkan dari jenis-jenis separator lainnya, serta lebih mudah untuk dibersihkan. Sementara kekurangannya yaitu memiliki sistem pengontrolan cairan yang rumit, memiliki ruang pemisah dan kapasitas surge yang lebih kecil.

5 Jenis Separator Berdasarkan Pengaplikasaiannya

Selain berdasarkan bentuk, separator juga masih digolongkan dalam berbagai jenis berdasarkan pengaplikasiannya. perbedaanya berdasarkan jumlah tekanan yang digunakan serta jenis fluida gas maupun cair yang dipisahkan. Sebagai contoh, jenis separator yang digunakan pada pabrik oksigen tentu berbeda dengan separator yang digunakan pada kilang minyak. Tentu anda sudah tahu alasannya.

Terdapat lima jenis separator pada bagian ini, yaitu:

- Gas Scrubber

Alat ini dirancang khusus untuk memisahkan butir-butiran cairan yang masih terikat oleh gas dan terikut pada proses pemisahan pertama. Umumnya alat ini dipasang setelah separator dan sebelum dehdrator, extraction plant atau kompresor agar mencegah masuknya cairan kedalam alat tersebut.

- Knock Out

Jenis alat ini dapat dibedakan dalam dua type, yaitu free water knock out (FWKO) yang digunakan untuk memisahkan air bebas dan hidrokarbon cair, sedangkan jenis kedua yaitu total liquid knock out (TLKO). Fungsi utama dari separator jenis ini ialah menghilangkan kandungan air pada gas maupun hidrokarbon. Kondisi operasi yang digunakan saat proses pemisaan yakni dalam keadaan bertekanan.

- Flash Chamber

Tipe ini digunakan untuk proses pemisahan secara kilat (cepat), dan digunakan sebagai separator tahap lanjut yang dirancang untuk beroperasi pada tekanan rendah.

- Expansion Vessel

Jenis ini digunakan untuk pemisahan bertemperatur rendah dan digunakan untuk menampung gas hidrat yang telah terbentuk pada proses pendinginan, alat ini memiliki tekanan kerja antara 100-130 psi.

- Chemical Electric

Alat ini merupakan jenis separator tingkat lanjut yang digunakan untuk memisahkan kandungan air dari fraksi hasil separasi pada tahap sebelumnya. Proses pemisahanan pada alat ini dilakukan secara elektrik (menggunakan prinsip anoda katoda) sehingga lebih mempermudah tahap pemisahan.

Fasa Pemisahan

Proses pemisahan liquid dilakukan sesuai dengan densitas zat tersebut, misalnya saja campuran antara air dan minyak, maka yang akan berada pada bagian bawah adalah air sedangkan minyak akan berada pada bagian atas. Fasa pemisahan dari separator terdiri dari dua fasa dan tiga fasa, berikut penjelasannya masing-masing:

Separator Dua fasa

Separator dua fasa digunakan untuk pemisahan dua jenis substansi dalam satu larutan, misalnya pemisahan antara minyak dengan air, atau gas dengan air. Sebagai contoh, pada proses distilasi minyak mentah akan dihasilkan fraksi gas, kemungkinan besar fraksi gas tersebut masih mengandung uap air. Untuk menghilangkan kandungan air pada gas tersebut maka dilakukan pemisahan dengan menggunakan separator dua fasa, dimana air akan berada pada bagian dasar sedangkan gas akan berada pada bagian atas, sehingga pada tahap akhir akan diperoleh gas yang minim kandungan airnya.

Separator Tiga Fasa

Separator tiga fasa digunakan untuk memisahkan 3 jenis substansi (air, gas dan minyak) pada satu larutan. Sebagai gambaran, kegiatan produksi pada sumur minyak menghasilkan larutan yang mengandung tiga jenis substansi yaitu air, minyak mentah dan gas. Untuk menghilangkan kandungan air tersebut, maka dilakukan pemisahan dengan menggunakan separator tiga fasa. Pada proses pemisahanannya, substansi air akan berada pada bagian bawah karena densitasnya paling tinggi, sementara minyak berada pada bagian tengah dan gas pada bagian atas. Karena yang dibutuhkan hanya minyak dan gas, maka air akan dikeluarkan dan kemudian dibuang, sementara gas dan minyak akan dialirkan ke tangki penampungan.

Demikianlah Jenis - Jenis Separator berdasarkan bentuk dan pemisahannya. semoga akan berguna buat rekan rekan semua. Terima kasih

Salam