Konten [Tampil]
www.pacificproeng.com |
Jenis-jenis separator pada setiap pabrik maupun kilang memiliki bentuk dan cara pemisahan yang berbeda-beda. Sehingga, kali ini penulis akan mengulas salah satu peralatan di kilang minyak ini. Tentu anda pernah mendengar nama alat tersebut, namun sebagian dari anda mungkin belum tahu mengenai fungsinya, dan bagaimana cara kerjanya. Di bawah ini adalah penjelasan mengenai fungsi separator dan cara kerjanya.
Artikel pengetahuan tentang jenis-jenis separator dan metode-metode pemisahannya
Penggolongan Separator Berdasarkan Bentuk dan Cara Kerjanya
Separator adalah suatu alat berbentuk tabung dan memiliki tekanan yang berfungsi untuk memisahkan dua jenis zat (air dan minyak) atau tiga jenis zat (air, minyak dan gas) yang memiliki densitas yang berbeda. Dalam penggunaannya, separator umumnya digunakan untuk memisahkan minyak dan air sebelum dibuang ke lingkungan sekitar, tujuannya supaya tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Selain itu, penggunaan separator pada pabrik terutama kilang bertujuan menghasilkan liquid atau fraksi tertentu, contohnya saja untuk menghilangkan air yang terlarut pada minyak mentah.
Metode pemisahan masing-masing jenis separator sebenarnya berbeda-beda, adapun masing-masing metode pemisahan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Metode penurunan tekanan.
- Metode turbulensi aliran atau perubahan arah aliran.
- Metode grafiti sentrik.
- Metode pemisahan dengan cara pemecahan fluida.
3 Jenis Separator Berdasarkan Bentuknya
Dalam setiap industri, separator digolongkan dalam 3 jenis sesuai dengan bentuk, posisi dan jenis fluida yang dipisahkan. Walaupun separator memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memisahkan substansi dari dalam suatu larutan, tetapi terdapat hal-hal lain yang membuatnya digolongkan dalam berbagai jenis, terutama dari segi bentuk fisiknya. Berikut ini adalah 3 jenis separator yang banyak digunakan, yaitu:
1. Separator Vertikal (Tegak)
Jenis dari separator ini biasanya digunakan untuk memisahkan fluida produksi yang memiliki GLR (Gas Oil Ratio) rendah dengan kandungan padatan yang tinggi. Separator jenis ini mudah untuk dibersihkan serta memiliki kapasitas penampungan cairan yang besar.
Kelebihan dan kekurangan: Kelebihan separator vertikal yaitu pengontrolan cairan yang terbilang sangat mudah dan dapat menampung pasir dengan jumlah besar, mudah untuk dibersihkan dan kecil kemungkinan akan adanya penguapan cairan. Sedangkan kekuranganya yakni, memiliki harga yang mahal, susah dalam proses pengiriman, membutuhkan diameter yang lebih besar untuk jenis gas tertentu.
2. Separator Datar (Horizontal Separator)
Jenis separator ini sangat efektif untuk memisahkan fluida yang memiliki GLR tinggi serta mengandung busa. Separator horisontal sendiri masih digolongkan dalam dua jenis, yaitu type single tube horizontal separator dan double tube horizontal separator.
Kelebihan dan kekurangan: kelebihan dari separator horisontal yaitu lebih murah jika dibandingkan dengan separator vertikal, lebih mudah ditransoptasikan, cocok untuk cairan berbusa (foaming), lebih efisien untuk mengolah gas. Sedangkan kekurangannya ialah memiliki sistem control valve (katup) yang lebih rumit, susah untu dibersihkan (dari larutan lumpur, parafin dan pasir), memiliki ukuran kecil sehingga hanya dapat digunakan untuk pemisahan dengan volume yang kecil.
3. Separator Bulat (Spherical Separator)
Jenis separator ini memiliki kapasitas gas dan pemisahan yang terbatas, sehingga umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang memiliki GLR kecil hingga sedang. Bentuknya yang bulat membuatnya dapat beroperasi pada tekanan tinggi.
Kelebihan dan Kekurangan: Kelebihan dari separator bulat ialah memiliki harga yang paling murah jika dibandingkan dari jenis-jenis separator lainnya, serta lebih mudah untuk dibersihkan. Sementara kekurangannya yaitu memiliki sistem pengontrolan cairan yang rumit, memiliki ruang pemisah dan kapasitas surge yang lebih kecil.
5 Jenis Separator Berdasarkan Pengaplikasaiannya
Selain berdasarkan bentuk, separator juga masih digolongkan dalam berbagai jenis berdasarkan pengaplikasiannya. perbedaanya berdasarkan jumlah tekanan yang digunakan serta jenis fluida gas maupun cair yang dipisahkan. Sebagai contoh, jenis separator yang digunakan pada pabrik oksigen tentu berbeda dengan separator yang digunakan pada kilang minyak. Tentu anda sudah tahu alasannya.
Terdapat lima jenis separator pada bagian ini, yaitu:
- Gas Scrubber
Alat ini dirancang khusus untuk memisahkan butir-butiran cairan yang masih terikat oleh gas dan terikut pada proses pemisahan pertama. Umumnya alat ini dipasang setelah separator dan sebelum dehdrator, extraction plant atau kompresor agar mencegah masuknya cairan kedalam alat tersebut.
- Knock Out
Jenis alat ini dapat dibedakan dalam dua type, yaitu free water knock out (FWKO) yang digunakan untuk memisahkan air bebas dan hidrokarbon cair, sedangkan jenis kedua yaitu total liquid knock out (TLKO). Fungsi utama dari separator jenis ini ialah menghilangkan kandungan air pada gas maupun hidrokarbon. Kondisi operasi yang digunakan saat proses pemisaan yakni dalam keadaan bertekanan.
- Flash Chamber
Tipe ini digunakan untuk proses pemisahan secara kilat (cepat), dan digunakan sebagai separator tahap lanjut yang dirancang untuk beroperasi pada tekanan rendah.
- Expansion Vessel
Jenis ini digunakan untuk pemisahan bertemperatur rendah dan digunakan untuk menampung gas hidrat yang telah terbentuk pada proses pendinginan, alat ini memiliki tekanan kerja antara 100-130 psi.
- Chemical Electric
Alat ini merupakan jenis separator tingkat lanjut yang digunakan untuk memisahkan kandungan air dari fraksi hasil separasi pada tahap sebelumnya. Proses pemisahanan pada alat ini dilakukan secara elektrik (menggunakan prinsip anoda katoda) sehingga lebih mempermudah tahap pemisahan.
Baca Juga : Penggunaan Packer (Seal)
Fasa Pemisahan
Proses pemisahan liquid dilakukan sesuai dengan densitas zat tersebut, misalnya saja campuran antara air dan minyak, maka yang akan berada pada bagian bawah adalah air sedangkan minyak akan berada pada bagian atas. Fasa pemisahan dari separator terdiri dari dua fasa dan tiga fasa, berikut penjelasannya masing-masing:
Separator Dua fasa
Separator dua fasa digunakan untuk pemisahan dua jenis substansi dalam satu larutan, misalnya pemisahan antara minyak dengan air, atau gas dengan air. Sebagai contoh, pada proses distilasi minyak mentah akan dihasilkan fraksi gas, kemungkinan besar fraksi gas tersebut masih mengandung uap air. Untuk menghilangkan kandungan air pada gas tersebut maka dilakukan pemisahan dengan menggunakan separator dua fasa, dimana air akan berada pada bagian dasar sedangkan gas akan berada pada bagian atas, sehingga pada tahap akhir akan diperoleh gas yang minim kandungan airnya.
Separator Tiga Fasa
Separator tiga fasa digunakan untuk memisahkan 3 jenis substansi (air, gas dan minyak) pada satu larutan. Sebagai gambaran, kegiatan produksi pada sumur minyak menghasilkan larutan yang mengandung tiga jenis substansi yaitu air, minyak mentah dan gas. Untuk menghilangkan kandungan air tersebut, maka dilakukan pemisahan dengan menggunakan separator tiga fasa. Pada proses pemisahanannya, substansi air akan berada pada bagian bawah karena densitasnya paling tinggi, sementara minyak berada pada bagian tengah dan gas pada bagian atas. Karena yang dibutuhkan hanya minyak dan gas, maka air akan dikeluarkan dan kemudian dibuang, sementara gas dan minyak akan dialirkan ke tangki penampungan.
Demikianlah Jenis - Jenis Separator berdasarkan bentuk dan pemisahannya. semoga akan berguna buat rekan rekan semua. Terima kasih
Salam
source : prosesindustri.com