Showing posts with label Mud logging. Show all posts
Showing posts with label Mud logging. Show all posts

Unit Mud Logging Adalah (Pengertian dan Fungsi)

Mud logging adalah analisa secara kontinyu terhadap lumpur pemboran untuk menyellidiki adanya kandungan minyak atau gas dari formasi yang sedang dilakukan suatu pemboran. Metode ini digunakan dalam pemboran eksplorasi kerena mud logging ini merupakan pemeriksaan secara kuantitatif pertama kali dilakukan untuk mendeteksi adanya minyak dan gas dalam lapisan formasi.

Mud logging adalah

Tujuan utama mud logging adalah untuk mengetahui berbagai parameter pengeboran, parameter formasi sumur yang sedang dibor dan pemantauan aktifitas perkerjaan rig pengeboran.

Perusahaan jasa mud logging biasanya dikontrak oleh perusahaan minyak atau oil company untuk memulai aktivitas dengan baik, bekerjasama dengan perwakilan perusahaan minyak, geologi, pengagas rig, dan pihak pihak perusahaan jasa lainnya yang berada dilapangan tersebut. 
Mud logging unit memantau semua aktivitas, parameter pengeboran dan memberitahukan kepada pihak company man bila ada gejala - gejala yang tidak normal, agar tidak terjadi masalah pada lubang bor. 

Secara umum, berikut adalah tugas - tugas dari engineer dari perusahaan jasa mud logging unit.
  • Mengambil sampel serbuk bor (cutting) dan menganalisanya (jenis formasi batuan atau litologi), apakah batuan mengandung hidrokarbon, yang output dibuat dalam bentuk mud log dan presure log.
  • Mengamati dan mengukur kadar gas (dengan alat gas chromatograph) yang terkandung atau terbawa di dalam lumpur pengeboran.
  • Mencatat dan merekam semua parameter selama aktivitas pengeboran , catatan dan rekaman  pengeboran ini sangat penting bagi rekan company man, drilling engineer dan geologist, karena data tersebut merupakan representatif dari lubang sumur
  • Dalam situasi sumur yang sedang bertingkah aneh - aneh biasanya engineer mud logging unit akan mengetahui terlebih dahulu melalui peringatan dari instrumen (sensor - sensor) yang ada di mud logging unit. Setelah itu biasanya engineer akan memberitahu driller atau mud engineer atau pihak - pihak terkait lainnya untuk memverifikasi tentang apa yang mungkin sedang dihadapi selama aktivitas pengeboran
  • Menganalisa masalah lubang dengan data parameter yang sudah terekam.
  • Memeliharaan dan perbaikan instrumen (sensor - sensor MLU).
  • Membuat laporan harian mengenai aktivitas selama pemboran berlangsung dilapanagan tersebut.
  • Membuat dan mengatur informasi data parameter dalam bentuk laporan akhir pemboran lubang sumur tersebut secara teknis.
  • Menghitung optimasi hidrolika optimum dan baik, perencanaan sistem hidrolika yang tepat dapat menurunkan kemungkinan terjadi masalah lubang sumur dan mempercepat laju pengeboran.

Pengamatan, perekaman dan pencatatan semua parameter drilling dilakukan baik saat driling ataupun pencabutan pipa, tiap lima menit atau jika terjadi perubahan paramater hal ini untuk mengetahui lebih cepat apabila tengah terjadi perubahan paramater atau memudahkan pencarian data apabila suatu ketika terjadi masalah lubang bor. Adapun parameter yang perlu dicatat atau direkam atau diamati adalah

  • Kedalaman
  • RPM (Rate per Minute)
  • WOB (Weight of bit)
  • ROP (Rate of Penetration)
  • GPM Lumpur
  • Tekanan Pipa
  • Torsi
  • Hook load (beban pipa)
  • Komposisi Gas 
  • Total volume pit
  • Volume penambahan atau penguranan lumpur

Jadi selama proses pengeboran berlangsung MLU adalah mata selama proses pengeboran berlangsung. Merupakan emergency respon plan system (ERP) atau juga berfungsi sebagai early warning sistem bila akan terjadi kondisi - kondisi yang berpotensi mendatangkan masalah yang tidak normal.

Berikut ini merupakan alat - alat yang digunakan pada mud logging sensor

Drilling sensor
  • Draw work sensor (Menghitung : Depth, WOB & ROP)
  • Heavy sensor (Depth correction sensor on floating rigs)
  • Pressure sensor (Menghitung : SPP & WHP)
  • Rotary Torque Sensor (Menghitung : TRQ)
  • Proximity sensor (Menghitung : RPM & SPM, Tipe : Fixed & Moveable)
  • Mud Flow Paddle (Menghitung : Aliran Lumpur dalam Casing)

Mud Sensor
  • Pit Level Sensor (Menghitung : Mud pit level, tipe : Floater & Sonic)
  • Electromagnetic Flowmeter (Menghitung : Mud Flow in & out)
  • Temperature Sensor (Menghitung : Temperatur lumpur in & out)
  • Density sensor (Menghitung : Density lumpur)
  • Resistivity Sensor (Menghitung : Resersistivity Lumpur)

Selain data cutting yang dianalisa, biasanya MLU juga meliputi penggunaan data dari Gas Chromatograph. Gas Chromatograph adalah instrumen analisis kimia untuk pemisahan bahan kimia dalam suatu sampel kompleks. 

Gas Chromatograph menggunakan tabung pendek beraliran yang dikenal sebagai kolom yang di dalamnya dialirkan gas (gas pembawa, fasa gerak) sambil membawa konstituen sampel yang mengalir dengan laju yang berbeda bergantung pada sifat fisika dan kimia komponen sampel tersebut serta interaksi spesifik dengan pengisi kolom yaitu fasa diam. Setelah sampel keluar di ujung kolom, hasil pemisahan dideteksi dan di-identifikasi secara elektronik. 

Fungsi fasa diam di dalam kolom untuk memisahkan komponen yang berbeda, mengakibatkan masing - masing keluar dari kolom pada saat yang berbeda & waktu retensi. Parameter lain yang dapat digunakan untuk mengubah urutan atau waktu retensi adalah laju aliran gas carrier, panjang kolom dan temperatur.

Demikian penjelasan singkat terkati unit mud logging dalam aktivitas pemboran minyak dan gas. Silahkan ditambahkan jika terdapat kekurangan. Terima kasih

Salam