Teori Umum Penyemenan Lubang Sumur

Konten [Tampil]

Teori Umum Penyemenan Lubang Sumur

Pada umumnya operasi penyemenan bertujuan untuk melekatkan casing pada dinding lubang sumur, melindungi casing dari masalah-masalah mekanis sewaktu operasi pemboran (seperti getaran), melindungi casing dari fluida formasi yang bersifat korosi dan untuk memisahkan zona yang satu terhadap zona yang lain di belakang casing.

Menurut alasan dan tujuannya, penyemenan dapat dibagi dua, yaitu Primary Cementing (Penyemenan Utama) dan Secondary atau Remedial Cementing (Penyemenan Kedua atau Penyemenan perbaikan).
Primary Cementing adalah penyemenan pertama kali yang dilakukan setelah casing diturunkan ke dalam sumur. Sedangkan secondary cementing adalah penyemenan ulang untuk menyempurnakan primary cementing atau memperbaiki penyemenan yang rusak.

http://www.drillingcourse.com/2015/12/introduction-to-cementing.html

Primary Cementing

Pada primary cementing, penyemenan casing pada dinding lubang sumur dipengaruhi oleh jenis casing yang akan disemen.

Penyemenan conductor casing bertujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi fluida pemboran (lumpur pemboran) terhadap formasi.

Penyemenan surface casing bertujuan untuk melindungi air tanah agar tidak tercemar dari fluida pemboran, memperkuat kedudukan surface casing sebagai tempat dipasangnya alat BOP (Blow Out Preventer), untuk menahan beban casing yang terdapat di bawahnya dan untuk mencegah terjadinya aliran fluida pemboran atau fluida formasi yang akan melalui surface casing.

Penyemenan intermediate casing bertujuan untuk menutup tekanan formasi abnormal atau untuk mengisolasi daerah lost circulation.

Penyemenan production casing bertujuan untuk mencegah terjadinya aliran antar formasi ataupun aliran fluida formasi yang tidak diinginkan, yang akan memasuki sumur. Selain itu untuk mengisolasi zona produktif yang akan diproduksikan fluida formasi (perforated completion), dan juga untuk mencegah terjadinya korosi pada casing yang disebabkan oleh material-material korosif.
Baca Juga : 

Secondary Cementing atau Remedial Cementing

Setelah operasi khusus semen dilakukan, seperti Cement Bond Logging (CBL) dan Variable Density Logging (VDL), kemudian didapati kurang sempurnanya atau ada kerusakan pada primary cementing, maka dilakukanlah secondary cementing. Secondary cementing dilakukan juga apabila pengeboran gagal mendapatkan minyak dan menutup kembali zona produksi yang diperforasi.

Secondary cementing dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Squeeze cementing, Re-cementing dan Plug-back cementing.

a. Squeeze Cementing

Squeeze Cementing bertujuan untuk :
  • Mengurangi water-oil ratio, water gas ratio atau gas-oil ratio.
  • Menutup formasi yang sudah tidak lagi produktif.
  • Menutup zona lost circulation.
  • Memperbaiki kebocoran yang terjadi di casing
  • Memperbaiki primary cementing yang kurang memuaskan.
  • Operasi squeeze dilakukan selama operasi pemboran berlangsung, komplesi maupun pada saat workover.

b. Re-cementing

Dilakukan untuk menyempurnakan primary cementing yang gagal dan untuk memperluas perlindungan casing di atas top semen.

c. Plug-Back Cementing

Plug-back cementing dilakukan untuk:

  • Menutup atau meninggalkan sumur (abandonment well)
  • Melakukan directional drilling sebagai landasan whipstock, yang dikarenakan adanya perbedaan compressive stregth antara semen dan formasi maka akan mengakibatkan bit berubah arahnya.
  • Menutup zona air di bawah zona minyak agar water-oil ratio berkurang pada open hole completion.

Demikianlah mater teori umum penyemenan lubang sumur minyak, semoga dapat bermanfaat untuk semua.

salam

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion