Konten [Tampil]
Naik pesawat, jatuh
Naik kapal, tenggelam
Naik mobil, macet
Naik motor, tabrakan .
Perjuangan bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang sejahtera tidaklah mudah. Diperlukan semangat dan tekad serta ketekunan untuk mencapai itu semua. Dari sudut transportasi saja, masih banyak kendala yang terjadi di negeri ini. Negera terus berusaha membangun serta meningkatkan pelayanan untuk warga negeranya. Namun, apa yang warga negera bisa lakuka untuk membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya. Salah satu jawabanya adalah membaca dan menulis.
Saya bukanlah seorang penulis professional sebagaimana Robert. T. Kiyosaki dengan pandangannya terhadap kaya dan miskin, sebagaimana Dewi Lestari dengan novelnya yang menghanyutkan kita, dan sebagaimana dengan Raditya dika dengan cerita cinta dan humor yang membawa kita mengerti apa itu cinta dan bagaimana kita seharusnya. Mereka merupakan sedikit nama – nama tersohor dari belahan dunia lain maupun Indonesia sendiri.
Mengapa membaca? berdasarkan studi Most Littered Nation In the World 2016 minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara. Duh, bagaimana menurut anda ? itu masih 61 negara yang turut serta, bagaimana jika ratusan negera. Saya pesimis Indonesia bahkan bisa masuk dalam hitungan 100 besar. Seperti yang kita tentu saja sudah jelas mengerti bahwa dengan membaca kita dapat mengetahui bagaimana dunia, bagaimana suatu tatanan negera dapat terjalin, bagaimana seharusnya masyarakat dapat memajukan bangsa sendiri. Membaca yang saya maksud disini adalah membaca untuk memajukan bangsa khususnya diri sendiri, bukan membaca suatu hal yang saya rasa hilang pentingnya, bukan membaca sosial media seperti facebook, twitter, Instagram,meme, dan sebagainya.
Masyarakat Indonesia dewasa ini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk hal – hal demikian, untuk apa ? untuk mencari kesenangan, hiburan, dan sebagai ajang pamer. Selain itu, yang membuat minat baca rendah terutama dikalangan remaja adalah kebanyakan nongkrong. Menjadi hits dewasa ini adalah kesenangan tersendiri bagi remaja di Indonesia. Terlalu banyak tidur disiang hari dan terlalu banyak nongkrong di malam hari merupakan fenomena yang jarang kita temui. Membuat bangun menjadi terlambat, kurang semangat memulai hari, selalu mengantuk menjadi sering sekali di jumpai. Berbeda dengan malam hari, sejak matahari mulai tenggelam, semangat mereka menjadi semakin tidak terbendung untuk menelusuri panjangnya malam. Nongkrong di tempat – tempat hits dan bercerita kepada sesama mereka. Ya, begitulah. Padahal waktu yang dihabiskan bisa menjadi suatu ilmu yang mungkin bermanfaat bagi dirinya hingga mungkin bangsanya.
“Temukan Passion bacaanmu, terapkan, dan buat Indonesia menjadi lebih baik”
Bertolak kepada media baca elektronik Indonesia kini sudah penuh dengan sarana politik, berbau intoleransi, hoax hingga saling menjatuhkan sesama bangsa sendiri. Hal ini juga menjadi penyebab turunnya minat baca Indonesia. Untuk menjadi pembaca yang bijak, ketika membaca sesuatu anda harus mengetahui dahulu kebenaranya dengan mencari sumber dari penulisan tersebut, jangan mudah percaya, jangan mudah dibohongi, berprilakulah bahwa anda orang terdidik yang dapat mengambil poin positif dan membuang jauh poin negatif dari apa yang anda baca, jangan semua diminum tanpa menyaringnya. Lakukan penyaringan dalam hal situs - situs mana yang dapat kita percaya untuk dibaca tanpa menyabarkan hoax, memberikan konten negatif serta menjatuhkan orang lain, dengan opini – opini yang situs tersebut tuliskan. Situs PARA Syndicate merupakan salah satu situs yang berkompeten dibidangnya dengan memberikan bacaan yang positif terhadap keadaan yang dialami bangsa Indonesia.
“Kita adalah apa yang kita tahu”
Mengapa menulis ? menulis telah kita lakukan sejak kita masih kecil. Menulis merupakan kemampuan dasar manusia. Menulis mengajarkan anda bagaimana memproduksi. Menurut Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah saat ini jumlah pengusaha Indonesia hanya 3,1% (depkop.go.id, 11/3/2017). Hal tersebut jauh lebih kecil dibandingan rata – rata negara – negara di Asia Tenggara. Hal ini menginformasikan bahwa rata – rata Indonesia merupakan konsumen besar. Menulis mencoba merubah pola pikir anda menjadi seorang produsen, bukan konsumen.
Jika ada penulis pasti ada pembaca dan jika ada pembaca maka ada yang belajar. Dengan menulis kita memberikan informasi terutama informasi positif bagi pembaca. Hal ini dalam rangka bekerja bersama dalam mencapai salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa tidak hanya kewajiban para guru di sekolah, dosen di kampus, tetapi merupakan kewajiban kita semua sebagai warga negara Indonesia. Tidak hanya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, masyarakat Indonesia juga harus bekerja sama bahu membahu untuk mencapai tujuan nasional lainnya. Informasi, wawasan merupakan sesuatu yang dapat membentuk kita, membantu menyelesaikan suatu masalah, membantu bagaimana harusnya bersikap dan bahkan membentuk karakter kita. Dengan tulisan kita dapat menyampaikan opini dan menyampaikan aspirasi tanpa harus turun ke jalan dan menggangu kenyamanan bersama. Dengan tulisan kita dapat berdiskusi dengan masyarakat secara luas. Dengan tulisan, masyarakat, bangsa terkadang dapat tercerahkan, termotivasi untuk mencapai yang ingin dicapai. Sudah seharusnya dengan tulisanlah kita dapat membentuk karakter bibit – bibit baru calon penjaga dan penerus kemerdekaan bangsa Indonesia.
Terdapat berbagai macam cara untuk bekerja bersama membangun bangsa Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. Membaca dan menuliskan berbagai informasi positif baik dalam bentuk media online ataupun buku merupakan salah satu upaya yang dapat kita lakukan khususnya para remaja yang memiliki segudang ilmu, wawasan, pengetahuan dalam rangka bekerja sama untuk tetap menjaga kemerdekaan bangsa Indonesia, karena kita adalah INDONESIA
DIRGAHAYU INDONESIA KU